Tanggal 30 Mei 2009, Menurut informasi ada beberapa sekolah setingkat SMA mengulangi Ujian Nasional karena Hampir semua lembar Jawaban Komputer (LJK) siwa jawabannya sama.

Sedikitnya 140 pelajar SMAN 1 Wungu, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, dijadwalkan mengikuti ujian nasional ulang yang diselenggarakan Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) Jakarta akibat dinyatakan tidak lulus dalam UN pada 20 April. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Madiun Drs. Sumardi, M.Pd Sabtu 30 Mei 2009, membenarkan jika ratusan siswa di wilayahnya dinyatakan tidak lulus dan harus mengulang pada Ujian Nasional.

Keputusan mengulang itu diambil oleh BSNP Jakarta, yang menemukan kesalahan secara serempak dari ratusan siswa tersebut pada lembar jawaban yang diujikan. Kesalahan serempak ini diketahui saat proses scanning pemeriksaan lembar jawaban ujian.

Dari hasil penyelidikan lebih lanjut, semua lembar jawaban dari 140 siswa SMAN 1 Wungu tersebut diketahui memiliki kesamaan kesalahan jawaban akibat mengisi soal ujian dengan kunci jawaban yang beredar via SMS gelap yang diterima siswa. “Dalam kasus itu, siswa yang menjadi korban sehingga timbul pola respons jawaban siswa berdasarkan kunci jawaban yang beredar melalui SMS gelap tersebut. Terus terang, saya sangat prihatin dengan kejadian ini dan menyayangkan kenapa para siswa percaya begitu saja dengan kunci jawaban tersebut,” katanya.

Dari 140 siswa yang dijadwalkan ujian ulang, di antaranya terdiri atas 68 siswa jurusan IPA dan 72 siswa dari jurusan IPS, sedangkan mata pelajaran yang akan diujikan adalah untuk program IPA meliputi, Bahasa Indonesia dan Matematika.

“Mata pelajaran untuk jurusan IPS, meliputi Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Sosiologi, Geografi, dan Ekonomi. Ujian secara serempak akan dilakukan pada 8 hingga 12 Juni,” katanya.

Mengatasi hal tersebut, Dinas Pendidikan Kabupaten Madiun juga telah mengundang para orangtua siswa untuk diberikan pengarahan agar lebih intensif mengawasi putra-putrinya dalam menghadapi ujian susulan yang akan dating

Beruntung para orangtua bisa menerima jika para putra-putrinya diberi kesempatan lagi untuk ujian, dengan catatan ikut intensif mengawasi pola komunikasi siswa guna menghindari hal-hal yang serupa.

Ia juga akan lebih mengawasi lagi penggunaan ponsel siswa, terutama menjelang saat-saat ujian meski pada ujian sebelumnya pengawas telah melarang siswa membawa ponsel selama ujian berlangsung.

Beberapa hari yang lau pernah kami muat di kategori UN yang isinya sbb :

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Madiun Drs. Soemardi, MPd menghimbau untuk pelaksanaan Ujian Nasional (UN) tahun 2009 ini, bebas dari joki maupun Tim Sukses. Jaminan itu terkait munculnya informasi joki dan Tim Sukses untuk mendongkrak tingkat kelulusan. Beliau menyarankan kepada pihak sekolah untuk tidak main-main dalam pelaksanaan Ujian Nasional. Karena pengawas Ujian Nasional berasal dari sekolah lain, dan tidak semua orang dengan mudah keluar masuk ruangan termasuk ruang kelas tempat Ujian Nasional. Seperti biasa dari tahun ketahun naskah UN sejak diambil hingga tiba disekolah mendapat pengawalan yang sangat ketat.

Kamis, 4 Juni 2009 Kabar terbaru dari Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Madiun, Drs. SUMARDI M.Pd untuk Ujian Nasional, ternyata dibatalkan karena tidak ada dasar hukumnya.

Nasib siswa sekolah menengah atas yang diharuskan mengulang ujian nasional menjadi tidak pasti. Kemarin (4/6/09), Badan Standar Nasional Pendidikan mencabut keputusan itu saat siswa diminta sekolah belajar kembali mempersiapkan diri.

BSNP membatalkan atau menangguhkan (ujian ulang) hingga waktu yang tidak ditentukan,” kata Drs. Sumardi, M.Pd, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Madiun pada apel pagi, Surat dari BSNP itu dikirim dengan alasan pembatalan ujian ulangan tidak disebutkan. “Mau dievaluasi dengan Departemen Pendidikan Nasional,”

Kini, kepastian diulang atau tidaknya ujian nasional itu akhirnya harus menunggu pengumuman kelulusan. Rencananya, hasil ujian itu secara nasional akan disampaikan pada Sabtu (13/6/09) atau Senin (15/6/09) mendatang.

Senin (1/6/09) lalu, BSNP mengeluarkan keputusan mengejutkan. Seluruh siswa kelas tiga di 19 sekolah menengah atas di Indonesia harus mengulang ujian nasional yang dinilai melanggar standar prosedur operasional ujian, termasuk indikasi kebocoran soal. Dari penelusuran BSNP terhadap pola jawaban siswa sepekan lalu, indikasi itu terbukti

sekian dulu kita tunggu kabar selanjutny.